Adek bobo menggapai bintang
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Simple and user-friendly interface
http://mail.ovi.com
Sabtu, Desember 12, 2009
Christo style
Anakku bergaya
--------------------------------------------------------------
Ovi Store: Fresh apps and more
http://store.ovi.com/?cid=ovistore-fw-bac-na-acq-na-ovimail-g0-na-4
--------------------------------------------------------------
Ovi Store: Fresh apps and more
http://store.ovi.com/?cid=ovistore-fw-bac-na-acq-na-ovimail-g0-na-4
Jumat, November 06, 2009
Me with opa claus
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com
Rabu, Oktober 28, 2009
Play with Christo
Christo is little brother of chrisna.
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Free email account from Nokia
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Free email account from Nokia
http://mail.ovi.com
Kel.BOYOH-PINONTOAN
Taken this pic when we on surabaya 1993.
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
Kamis, Oktober 22, 2009
| ||
X550 desktop virtualization kitNComputing X550 (1PC Card / 5 Terminal)Eleven users on one PC? Absolutely—today’s PCs are so powerful that thevast majority of people use only a small fraction of their available computing |
Satu untuk Sebelas
NComputing membagi sumber daya komputer yang tak terpakai kepada pengguna lain. Masih lelet untuk game berat.
KANTONG pas-pasan tak menghalangi pemerintah Provinsi Western Cape, Afrika Selatan, menetapkan target tinggi: semua sekolah di wilayah itu sudah harus terhubung oleh jaringan komputer dan Internet pada 2012. Kerja besar ini bernama Proyek Khanza.
Western Cape memang bukan provinsi miskin. Namun ongkos Khanza luar biasa besar. Ada 1.570 sekolah, dengan lebih dari 1 juta murid, harus ”dikomputerisasi”. Direktur Proyek Khanza, Kobus van Wyk, menghitung setiap sekolah perlu minimal 40 komputer agar efektif. Yang juga bakal makan ongkos adalah operasi dan perawatan komputer.
Untunglah, Khanza bertemu NComputing. Kepada Khanza, perusahaan dari Redwood City, California, Amerika Serikat itu menawarkan komputer dengan harga cuma separuh komputer biasa. Ongkos listriknya lebih irit 82 persen.
Khanza langsung kepincut. Soalnya, solusi itu akan memangkas banyak biaya bahkan jika Khanza memanfaatkan komputer bekas. ”Perawatan komputer bekas mahal. Lagi pula, memberikan komputer seperti itu ke sekolah miskin yang kemampuan teknisinya pas-pasan hanya akan membawa kesulitan baru,” kata Kobus.
Bukan cuma Khanza yang memutuskan memakai NComputing. Di Amerika ada Valley Yellow Pages, perusahaan direktori telepon nomor lima negeri itu, yang punya masalah mirip Khanza. Valley punya lebih dari 500 tenaga pemasaran dan masing-masing harus rutin mengirim laporan ke bosnya.
Semula, untuk setiap dua karyawan disediakan satu komputer. ”Hasilnya, arus laporan mampat dan mereka frustrasi,” ujar Bill Wynne, supervisor teknik di Valley. Tapi memanjakan tenaga pemasaran dengan satu komputer per orang juga berlebihan. ”Dan pasti boros, karena tak setiap saat mereka ada di muka komputer,” Wynne menambahkan.
Pemakai NComputing di Jakarta juga sudah bertebaran. Beberapa kantor pialang saham di segitiga emas Kuningan, misalnya, memakai sistem ini untuk melayani kliennya. PT Carrefour Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance, PT Asuransi Cigna, dan beberapa sekolah di berbagai kota menggunakan teknologi ini. Total jenderal, pasar dalam negeri sudah menyerap sekitar 15 ribu NComputing.
Rahasia irit NComputing adalah dengan ”membagi” sumber daya sebuah komputer kepada banyak pemakai. Jadi, di sisi pemakai, yang ada hanya monitor, papan ketik alias keyboard, dan tetikus, minus unit pemroses data (lihat konfigurasi).
Pada NComputing seri X300, satu unit pemroses (CPU) bisa dipakai bertujuh. Seri X550, yang diluncurkan pada pertengahan November lalu, bahkan bisa membagi sumber dayanya untuk 11 orang. Jika ini kurang banyak, pakailah NComputing seri L, yang bisa dipakai rame-rame oleh 30 pengguna.
Kemampuan berbagi itu berkat teknologi virtualisasi. Teknologi ini sebenarnya sudah mulai dipakai pada 1960-an oleh IBM. Dimaksudkan agar satu komputer bisa menjalankan berbagai program sehingga mengirit biaya, IBM mempartisi komputer besarnya menjadi beberapa mesin virtual. Ini membuat IBM seolah-olah punya beberapa komputer dengan berbagai macam aplikasi yang beroperasi secara simultan.
Ketika harga komputer turun drastis pada 1980-an, teknologi virtualisasi turun pamor. Karena harga komputer sudah murah, perusahaan memilih menumpuk server dan komputer ketimbang menggunakan teknik berbagi seperti IBM. Namun, sejak awal 2000, ketika efisiensi kembali menjadi ”mantra” yang digembar-gemborkan di dunia teknologi informasi, teknik virtualisasi ngetop lagi.
Biasanya teknik virtualisasi ini—baik perangkat keras maupun lunak—lebih banyak dipakai di server. Biasanya, proses instalasinya juga rumit dan perlu kemampuan teknis lumayan. Tapi NComputing ini lain. ”Paling cuma perlu 10 menit buat meng-install semuanya,” kata Henkyanto Tjokroadhiguno, bos PT Megatronix Mitraniaga, penyalur NComputing di Indonesia, pekan lalu.
Menurut Henkyanto, prinsip NComputing adalah memanfaatkan kapasitas berlebih pada komputer. Misalnya, komputer dengan prosesor Intel Core 2 Duo, hard disk 500 gigabita, dan memori 4 gigabita, hanya dipakai untuk mengetik, presentasi, atau menjelajahi Internet. Untuk tugas enteng seperti itu, paling hanya 20 persen kemampuan komputer yang benar-benar dimanfaatkan. Sisanya menganggur. Mestinya, spesifikasi setinggi itu bisa dibagi ke sepuluh komputer lain.
Perangkat NComputing—software dan hardware—menyalurkan kapasitas yang menganggur itu ke beberapa terminal. Alat itu terdiri atas perangkat akses NComputing—ukurannya tak lebih besar daripada Nokia Communicator terbaru—yang terhubung dengan monitor, papan ketik, dan tetikus.
Tapi terminal ini, kendati tanpa prosesor, memori, ataupun hard disk, berfungsi layaknya komputer utuh. Dan setiap terminal bisa menjalankan aplikasi yang berbeda seolah-olah satu dengan yang lainnya independen. NComputing bisa bekerja dengan sistem operasi Microsoft Windows XP ataupun Linux.
Selain hemat tempat karena tak perlu lagi pemroses data, cara ini pasti lebih irit biaya. NComputing X550 harganya US$ 460, atau Rp 5,52 juta. Satu set X550 ini terdiri atas peranti lunak VPro, kartu PCI, dan lima terminal. Berarti, setiap terminal hanya US$ 92 atau sekitar Rp 1,1 juta. Bandingkan jika harus membeli lima CPU. Kalau melongok ke toko komputer Internet Bhinneka, CPU dengan spesifikasi prosesor Intel Pentium Dual Core, memori 512 megabita, hard disk 80 gigabita, DVD-ROM, papan ketik, dan tetikus, harganya US$ 275 atau Rp 3,3 juta. Ini tiga kali harga satu terminal X550.
Konsumsi listrik NComputing jauh lebih kecil. Terminal X550 hanya butuh listrik 1 watt. Bandingkan dengan rata-rata komputer yang paling tidak perlu 100 watt. ”Kalau mau tambah kapasitas, biayanya juga lebih murah karena yang perlu di-upgrade cuma satu komputer, yakni host-nya saja,” ujar Manajer Penjualan Megatronix, Ronny Rochilie. Jika hendak menambah software baru, cukup meng-install di komputer host.
Janji serba irit NComputing lumayan manjur menarik peminat. Dalam dua tahun, perangkat virtualisasi ini sudah laku lebih dari 1 juta unit di seluruh dunia. Salah satu pembeli utama NComputing adalah sektor pendidikan. Sebagian kalangan menilai NComputing ini bakal menjadi pesaing serius bagi proyek One Laptop Per Child yang digagas Nicholas Negroponte. Bukan berarti NComputing bisa mulus menjalankan semua jenis aplikasi.
Jika berharap membuat jaringan sinema dengan layar lebar plus suara menggelegar, bersiaplah sedikit kecewa. Tatkala Tempo mencoba menjalankan video secara simultan, gambar yang dihasilkan belum semulus pada komputer utuh. Henkyanto mengatakan, jaringan NComputing memang lebih pas untuk aplikasi kantor atau pendidikan seperti Proyek Khanza.
Bagi yang ingin menggunakan jaringan NComputing sebagai game station—misalnya untuk Ragnarok atau permainan grafis kelas berat seperti World of Warcraft—berhentilah bermimpi. ”Game tiga dimensi itu sudah pasti tidak bisa jalan. Kalau cuma game pendidikan sih masih bisa,” kata Ronny.
Sapto Pradityo
KOMPUTER HOST
Rekomendasi spesifikasi :
Western Cape memang bukan provinsi miskin. Namun ongkos Khanza luar biasa besar. Ada 1.570 sekolah, dengan lebih dari 1 juta murid, harus ”dikomputerisasi”. Direktur Proyek Khanza, Kobus van Wyk, menghitung setiap sekolah perlu minimal 40 komputer agar efektif. Yang juga bakal makan ongkos adalah operasi dan perawatan komputer.
Untunglah, Khanza bertemu NComputing. Kepada Khanza, perusahaan dari Redwood City, California, Amerika Serikat itu menawarkan komputer dengan harga cuma separuh komputer biasa. Ongkos listriknya lebih irit 82 persen.
Khanza langsung kepincut. Soalnya, solusi itu akan memangkas banyak biaya bahkan jika Khanza memanfaatkan komputer bekas. ”Perawatan komputer bekas mahal. Lagi pula, memberikan komputer seperti itu ke sekolah miskin yang kemampuan teknisinya pas-pasan hanya akan membawa kesulitan baru,” kata Kobus.
Bukan cuma Khanza yang memutuskan memakai NComputing. Di Amerika ada Valley Yellow Pages, perusahaan direktori telepon nomor lima negeri itu, yang punya masalah mirip Khanza. Valley punya lebih dari 500 tenaga pemasaran dan masing-masing harus rutin mengirim laporan ke bosnya.
Semula, untuk setiap dua karyawan disediakan satu komputer. ”Hasilnya, arus laporan mampat dan mereka frustrasi,” ujar Bill Wynne, supervisor teknik di Valley. Tapi memanjakan tenaga pemasaran dengan satu komputer per orang juga berlebihan. ”Dan pasti boros, karena tak setiap saat mereka ada di muka komputer,” Wynne menambahkan.
Pemakai NComputing di Jakarta juga sudah bertebaran. Beberapa kantor pialang saham di segitiga emas Kuningan, misalnya, memakai sistem ini untuk melayani kliennya. PT Carrefour Indonesia, PT Adira Dinamika Multifinance, PT Asuransi Cigna, dan beberapa sekolah di berbagai kota menggunakan teknologi ini. Total jenderal, pasar dalam negeri sudah menyerap sekitar 15 ribu NComputing.
Rahasia irit NComputing adalah dengan ”membagi” sumber daya sebuah komputer kepada banyak pemakai. Jadi, di sisi pemakai, yang ada hanya monitor, papan ketik alias keyboard, dan tetikus, minus unit pemroses data (lihat konfigurasi).
Pada NComputing seri X300, satu unit pemroses (CPU) bisa dipakai bertujuh. Seri X550, yang diluncurkan pada pertengahan November lalu, bahkan bisa membagi sumber dayanya untuk 11 orang. Jika ini kurang banyak, pakailah NComputing seri L, yang bisa dipakai rame-rame oleh 30 pengguna.
Kemampuan berbagi itu berkat teknologi virtualisasi. Teknologi ini sebenarnya sudah mulai dipakai pada 1960-an oleh IBM. Dimaksudkan agar satu komputer bisa menjalankan berbagai program sehingga mengirit biaya, IBM mempartisi komputer besarnya menjadi beberapa mesin virtual. Ini membuat IBM seolah-olah punya beberapa komputer dengan berbagai macam aplikasi yang beroperasi secara simultan.
Ketika harga komputer turun drastis pada 1980-an, teknologi virtualisasi turun pamor. Karena harga komputer sudah murah, perusahaan memilih menumpuk server dan komputer ketimbang menggunakan teknik berbagi seperti IBM. Namun, sejak awal 2000, ketika efisiensi kembali menjadi ”mantra” yang digembar-gemborkan di dunia teknologi informasi, teknik virtualisasi ngetop lagi.
Biasanya teknik virtualisasi ini—baik perangkat keras maupun lunak—lebih banyak dipakai di server. Biasanya, proses instalasinya juga rumit dan perlu kemampuan teknis lumayan. Tapi NComputing ini lain. ”Paling cuma perlu 10 menit buat meng-install semuanya,” kata Henkyanto Tjokroadhiguno, bos PT Megatronix Mitraniaga, penyalur NComputing di Indonesia, pekan lalu.
Menurut Henkyanto, prinsip NComputing adalah memanfaatkan kapasitas berlebih pada komputer. Misalnya, komputer dengan prosesor Intel Core 2 Duo, hard disk 500 gigabita, dan memori 4 gigabita, hanya dipakai untuk mengetik, presentasi, atau menjelajahi Internet. Untuk tugas enteng seperti itu, paling hanya 20 persen kemampuan komputer yang benar-benar dimanfaatkan. Sisanya menganggur. Mestinya, spesifikasi setinggi itu bisa dibagi ke sepuluh komputer lain.
Perangkat NComputing—software dan hardware—menyalurkan kapasitas yang menganggur itu ke beberapa terminal. Alat itu terdiri atas perangkat akses NComputing—ukurannya tak lebih besar daripada Nokia Communicator terbaru—yang terhubung dengan monitor, papan ketik, dan tetikus.
Tapi terminal ini, kendati tanpa prosesor, memori, ataupun hard disk, berfungsi layaknya komputer utuh. Dan setiap terminal bisa menjalankan aplikasi yang berbeda seolah-olah satu dengan yang lainnya independen. NComputing bisa bekerja dengan sistem operasi Microsoft Windows XP ataupun Linux.
Selain hemat tempat karena tak perlu lagi pemroses data, cara ini pasti lebih irit biaya. NComputing X550 harganya US$ 460, atau Rp 5,52 juta. Satu set X550 ini terdiri atas peranti lunak VPro, kartu PCI, dan lima terminal. Berarti, setiap terminal hanya US$ 92 atau sekitar Rp 1,1 juta. Bandingkan jika harus membeli lima CPU. Kalau melongok ke toko komputer Internet Bhinneka, CPU dengan spesifikasi prosesor Intel Pentium Dual Core, memori 512 megabita, hard disk 80 gigabita, DVD-ROM, papan ketik, dan tetikus, harganya US$ 275 atau Rp 3,3 juta. Ini tiga kali harga satu terminal X550.
Konsumsi listrik NComputing jauh lebih kecil. Terminal X550 hanya butuh listrik 1 watt. Bandingkan dengan rata-rata komputer yang paling tidak perlu 100 watt. ”Kalau mau tambah kapasitas, biayanya juga lebih murah karena yang perlu di-upgrade cuma satu komputer, yakni host-nya saja,” ujar Manajer Penjualan Megatronix, Ronny Rochilie. Jika hendak menambah software baru, cukup meng-install di komputer host.
Janji serba irit NComputing lumayan manjur menarik peminat. Dalam dua tahun, perangkat virtualisasi ini sudah laku lebih dari 1 juta unit di seluruh dunia. Salah satu pembeli utama NComputing adalah sektor pendidikan. Sebagian kalangan menilai NComputing ini bakal menjadi pesaing serius bagi proyek One Laptop Per Child yang digagas Nicholas Negroponte. Bukan berarti NComputing bisa mulus menjalankan semua jenis aplikasi.
Jika berharap membuat jaringan sinema dengan layar lebar plus suara menggelegar, bersiaplah sedikit kecewa. Tatkala Tempo mencoba menjalankan video secara simultan, gambar yang dihasilkan belum semulus pada komputer utuh. Henkyanto mengatakan, jaringan NComputing memang lebih pas untuk aplikasi kantor atau pendidikan seperti Proyek Khanza.
Bagi yang ingin menggunakan jaringan NComputing sebagai game station—misalnya untuk Ragnarok atau permainan grafis kelas berat seperti World of Warcraft—berhentilah bermimpi. ”Game tiga dimensi itu sudah pasti tidak bisa jalan. Kalau cuma game pendidikan sih masih bisa,” kata Ronny.
Sapto Pradityo
KOMPUTER HOST
Rekomendasi spesifikasi :
- Untuk 1-3 pengguna, minimal prosesor 2,4 GHz dengan minimal memori 1 gigabita
- Untuk 4-7 pengguna, minimal prosesor 3 GHz dengan minimal memori 2 gigabita
- Untuk 8-11 pengguna, minimal prosesor 3 GHz dengan minimal memori 3 gigabita
Labels:
NComputing,
one for eleven
Rabu, Oktober 21, 2009
Cara Reset Printer Canon MP145 dan MP160
Printer ga mo ngeprint !!!
Mimpi buruk ini akhirnya terwujud juga..dikejar deadline tugas kantor wajib kelar dalam dua hari..kiamat telah tiba bagiku…hoorrreee akhirnya aku panik..tekan start gamo, cabut kabel power juga gamo, cek sana cek sini juga gada reaksi..huh mataku tertuju pada layar display nunjukkin angka E5.
…..apa maksudnya dengan E5 itu ?
dengan rasa penasaran yang terlalu didramatisir
akhirnya pertanyaan ini aku lemparkan kepada uncle google yang dengan bijaksana memaparkan sekian ratus link yang “mungkin” bisa menjawabnya.
dan berikut ini hasilnya/error ink cartridges are not installed properly (error E5) :
Step 1 : Push Power switch by continue (Tekan Power On/Off)
Step 2 : inserrt plug(Masukan Power, Power Tetap di Tekan)
step 3 : Tekan Tombol Reset 1x, lepaskan Tombol Pwr, Tekan Reset dua kali lagi Sampai Menjadi 0 (tekan tombol tanpa jeda)
Step 4 : Push + display change from 0 to 1 (tekan tombol + untuk merubah 0 ke 1)
Step 5 : Push Power switch again , Printer will be print 1 page(tekan tombol power –> tombol start sampai ngeprint 1 hal.)
step 6 : Open cover (buka tutup printer)
Step 7 : Unplug (cabut kabel power)
Step 8 : Take out ink 40 and 41(lepaskan catridge 40 dan 41)
Step 9 : Insert plug again (pasang kabel power)
Step 10 : Push power switch (tekan tombol power)
Step 11 : Open cover (scan cover) (buka tutup scaner)
Step 12 : Inksert ink 40 , 41 again (masukan catridge 40 dan 41)
waduh kunyuk jelek…harap-harap bisa berhasil dengan gemilang ternyata proses reset hanya sampai di step 4..lengkap sudah penderitaanku..akhirnya aku berkesimpulan tangki/catridge tintanyalah yang bermasalah..aku pinjam tangki tinta punya teman dan aku coba eksekusi print..gdubrak…display printer nunjukkin E16..aku ulangi pencarian via uncle google yang akhirnya berhasil menemukan resepnya dan printer MP145 kesayanganku berhasil ngeprint berlembar-lembar ketikan dengan sukses dan akupun tersenyum puas..walau gajian nanti aku harus menyisihkan Rp. 165.000,- tuk beli tangki tinta yang baru.
berikut ini resep ngereset waste ink counter (error E16) :
1. Matikan printer (kabel power masih tercolok), tekan dan tahan tombol STOP/RESET kemudian tekan tombol ON/OFF
2. Tahan tombol ON/OFF, tekan tombol STOP/RESET 2x
3. Lepaskan kedua tombol dan printer akan masuk ke SERVICE MODE
4. Printer akan charging
5. Setelah printer selesai charging, tekan tombol STOP/RESET 4x. (Waste ink counter reset)
6. Setiap kali tombol STOP/RESET ditekan, lampu ON/OFF akan berubah warna hijau dan oranye
7. Matikan printer dan cabut kabel POWER
8. Hidupkan kembali printer.
The number of the Reset :
button pressing
LED Function Remarks
0 time Green Power off
1 time Orange Service pattern print
2 times Green EEPROM print
3 times Orange EEPROM reset
4 times Green Waste ink counter reset
5) Unplug cable power. (for MP145 / MP150)
6) Turn Off Power. (for MP160)
Error Code/Kode Error :
E2-2 = No paper (ASF)
E3-3 = Paper jam
E4 = No ink
E5-5 = The ink cartridges are not installed or a non-supported ink cartridge is installed, or the ink cartridges are not installed properly
E8 = Waste ink absorber full, or platen waste ink absorber full
E9 = The connected digital camera / video camera does not support Camera Direct Printing
E14 = The Ink cartridges whose destination are wrong
E15 = Ink cartridge is not installed E16 – Ink remaining is unknown
E16 -E19 = Failed to scan head alignment sheet
E22 = Carriage error
E23 = Paper feed error
E24 = Purge unit error
E25 = ASF(cam) sensor error
E26 = Internal temperature rise error
E27 = Waste ink absorber full or platen waste ink absorber full
E28 = Ink cartridge temperature rise error -
E29 = EEPROM error
E33 = Paper feed position error
E35 15 = USB Host VBUD overcurrent error – USB
E37 17 = Abnormal motor driver error
E40 20 = Other hardware error
E42 22 = Scanner error
Selamat mencoba
SMP Negeri Mubune
--------------------------------------------------------------
Ovi Store: Fresh apps and more
http://store.ovi.com/?cid=ovistore-fw-bac-na-acq-na-ovimail-g0-na-4
Ovi Store: Fresh apps and more
http://store.ovi.com/?cid=ovistore-fw-bac-na-acq-na-ovimail-g0-na-4
Selasa, Oktober 20, 2009
My trip to SMP Negeri Mubune
Very nice school building.
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
Senin, Oktober 19, 2009
Resetting Printer Canon
Sudah saya tambahkan sumbernya http://www.printersiam.com/data/DOWNLOAD.HTM Canon BJC-2000 BJC-2100 Series
1: Remove the Cartridge2: Unplug the AC Power Cord
3: Close Front access panel, Hold down the RESUME/RESET button and plug in the AC power cord
4: Release RESUME/RESET after plugging in the AC Power cord.
5: Press the RESUME/RESET once within 5 seconds and release the RESUME/RESET .
6: Press and HOLD RESUME/RESET for two seconds or more and release it.
7: Press and HOLD RESUME/RESET for two seconds or more and release it.
8: Unplug AC Power Cord to set data.
++++++++++
Canon GENERIC “S” SERIES RESET CODE
Waste Ink Counter Reset.
(1) Turn off the printer.
(2) Press and hold the RESUME button, then press and hold the POWER button.
(3) Release the RESUME button, Next press and release the RESUME button two(2) more times in succession. Note: you are still holding the POWER button). The printer’s carriage will “reset” or move momentarily. If the above was properly performed the printer will enter the “Service Mode”.
(4) Press the RESUME button 4 times, this will select the clear waste ink counter function. The lamp will alternate (change) color with each key press.
1. Service/Factory test printout, including ink sensor check.
2. EEPROM – Info printout.
3. EEPROM – Initialization.
4. Reset the Waste ink counter.
5. Printer model setting. (More selections beyond this point – However it is best leave them unaltered – You have been warned!) After selecting the desired mode (eg 4), press the POWER button to “set” the change, and return to the top of the function selection menu. Press the POWER button again to restart the printer.
+++++++++++
Canon PIXMA iP1000
Waste Ink Counter Reset Manual for Service mode
1. Turn off the printer. And disconnect the printer cable.
2. Press and hold the POWER button, turn on the printer.
3. The indicator (L.E.D.) should be green.
4. Press and release the RESUME button , the indicator (L.E.D.) should be orange.
5. Press and release the RESUME button again, the indicator (L.E.D.) should be green.
6. Release both buttons.
+++++++++++++
Canon PIXMA iP1500
Waste Ink Counter Reset. Manual for Service mode
1. Turn off the printer. And disconnect the printer cable.
2. Press and hold the POWER button, turn on the printer.
3. The indicator (L.E.D.) should be green.
4. Press and release the RESUME button , the indicator (L.E.D.) should be orange.
5. Press and release the RESUME button again, the indicator (L.E.D.) should be green
6. Release both buttons
++++++++++
Canon i320, i255
Waste Ink Counter Reset.
Step 1 : Manual Temporary
1. Unplug power and USB.
2. Open door and hold power button.
3. Connect power.
4. Close door, then release power button.
or Step 1: Manual Temporary
1. Turn off the printer. And disconnect the printer cable.
2. Press and hold the POWER button, turn on the printer.
3. The indicator (L.E.D.) should be green.
4. Press and release the RESUME button , the indicator (L.E.D.) should be orange.
5. Press and release the RESUME button again, the indicator (L.E.D.) should be green.
6. Release both buttons.
step 2 : Software for Permanant
1. Reconnect the printer cable.
2.Open General Tools software and select (USB PORT)
3 .Choose (SET DESTINATION 1) And it should be reset.
Remark “After service mode Pls use software for permanent reset”
++++++++++
Canon i850, i950, S600
Start with the printer OFF
1. Hold down RESUME and then hold down POWER
2. release RESUME
3. press RESUME twice, then release POWER
4. Let green light blink until printer is done futzing
Select function with RESUME press POWER to execute:
presses – light color – function
Number of presses – light color – function
0 presses – green – Test print (or exit service mode on i960)
1 press – orange – EEPROM info print (plus grid nozzle diagnostic on i960)
2 presses – green – EEPROM initialize
3 presses – orange – Reset waste ink counter
++++++++++
Canon S450 Printer
1: Power off printer
2: Hold Resume button then press and hold POWER, the beeper will sound once.
3: Hold POWER and release RESUME
4: Press RESUME twice
5. Release Power button
6: When the indicator lights steady, press RESUME three times. The indicator should be orange.
7: Press Power to set data
++++++++++
Canon BJC 1000 Series
1: Remove Cartridge
2: Unplug the AC Power Cord
3: Hold down the RESUME button
4: Release RESUME after plugging in the AC Power cord.
5: Press the RESUME once within 5 seconds and release the RESUME .
6: Press and HOLD RESUME for two seconds or more and release it.
7: Press and HOLD RESUME for two seconds or more and release it.
8: Unplug AC Power Cord to set data.
++++++++++
Canon BJC-210 BJC-240 BJC-250 BJC-255 BJC-265
Canon BJC-4100 BJC-4200 BJC-4300 BJC-4400 BJC-4550 BJC-4650
Unplug Power Cord
Hold POWER and RESUME buttons
Plug in Power Cord
Release buttons
Open front door of printer
Hold the CARTRIDGE and RESUME buttons
Press POWER
Release all buttons after the beeps
Press CARTRIDGE once
Press RESUME
++++++++++
Canon BJC-5000
1: Power off printer
2: Press and hold RESUME then press POWER, The indicator will start blinking.
3: While the indicator is blinking , Press RESUME twice then Wait until the printer beeps to indicate service mode
5: When the indicator lights steady GREEN, press RESUME four(4)times. The indicator should be GREEN.
6: Press Power to set data
Service Test Print
1: Power off printer
2: Press and hold RESUME then press POWER, The indicator will start blinking.
3: While the indicator is blinking , Press RESUME twice then Wait until the printer beeps to indicate service mode
5: When the indicator lights steady GREEN, press RESUME two(2)times. The indicator should be GREEN.
6: Press Power to Print
Nozzle Print
1: Power off printer
2: Press and POWER, until the printer beeps and release.
Demonstration Print
1: While the printer in ON , , Press and hold RESUME until the printer plays a melody of beeps.
++++++++++
Canon BJC-5100
Self Test
Switch Printer off. Hold Power for 1 beep.
Waste Counter Reset
1: Power off printer
2: Press and hold RESUME then press POWER, The indicator will start blinking.
3: While the indicator is blinking , Press RESUME twice then Wait until the printer beeps to indicate service mode
5: When the indicator lights steady GREEN, press RESUME four(4)times. The indicator should be GREEN.
6: Press Power to set data
Service Test Print
1: Power off printer
2: Press and hold RESUME then press POWER, The indicator will start blinking.
3: While the indicator is blinking , Press RESUME twice then Wait until the printer beeps to indicate service mode
5: When the indicator lights steady GREEN, press RESUME two(2)times. The indicator should be GREEN.
6: Press Power to Print
Nozzle Print
1: Power off printer
2: Press and POWER, until the printer beeps and release.
Demonstration Print
1: While the printer in ON , , Press and hold RESUME until the printer plays a melody of beeps.
++++++++++
Canon BJC-3000 BJC-6000 BJC-6100 BJC-6200 S400 S450 F300 F600 F620
Canon BJC-7000 BJC-7100 BJC-8000 BJ-F800 i6500
1: Power off printer
2: Hold Resume button then press and hold POWER, the beeper will sound once.
3: Hold POWER and release RESUME
4: Press RESUME twice
5: When the indicator lights steady, press RESUME three times. The indicator should be orange.
6: Press Power to set data
++++++++++
Canon BJC-600 BJC-600e BJC-610 BJC-620
1: Unplug Power Cord
2: Hold POWER and FF and Print Mode buttons
3: Plug in Power Cord
4: Release after the beeps
++++++++++
Canon BJC-50 BJC-55 BJC-80 BJC-85 M40 M70
1: Unplug Power Cord
2: Hold POWER and RESUME buttons
3: Plug in Power Cord
4: Release buttons after the printers starts up
5: Hold CARTRIDGE and RESUME
6: Press POWER
7: Release all buttons after the beep
8: Press CARTRIDGE 16 times
9: Press RESUME
10: Unplug the Power cord
++++++++++
Canon BJ-30 BJC-35v BJC-70
F14 Error Reset
1: Unplug adapter
2: Hold POWER
3: Plug in ADAPTER
4: Release POWER after printer starts
5: Hold FF and MENU and press POWER
6: Release after beeps
7: Press <> Cartridge until 1A is displayed
8: Press ONLINE
9: Press POWER to shutoff printer
10: Unplug printer then re-plug printer
++++++++++
Canon BJ F900, F890, F700, F500, S900, S820, S750 and S520
Turn off the printer.
Press and hold the RESUME button, then press and hold the POWER button. Release the RESUME button, then press and release the RESUME button two more times in succession. (youre still holding the POWER button during this). The printer mechanics will move momentarily.
You are now in Service mode.
Pressing the RESUME key will select a function; for example, pressing RESUME 4 times will select the clear waste ink counter function. The lamp will alternate color with each key press.
1. service/factory test printout, including ink sensor check
2. EEPROM info printout
3. EEPROM initialization
4. Clear the waste-ink counter
5. Printer model setting. (more selections beyond this- leave this alone)
After selecting mode, press the POWER button to commit the change, and return to the top of the function selection menu. Pressing the POWER button again turns off the printer for a resta
++++++++++
Canon S9000, S300, S400, i550, i560, i850, i860, i865, i9100, i9950,
PIXMA IP3000 above,
1. Turn off printer
2. Hold down Resume button and press Power button.
3. Keep holding down Power button and let Resume button go.
4. Press Resume button 2 times then let BOTH buttons go.
5. Green lights will flash and then stop blinking.
6. When green lights are solid, press the Resume button 4 times.
7. Press the Power button and the printer should turn off, if not, press the Power button once more.
8. Your printer should respond as normal.
+++++++++
Canon S900, S820, S750, S520
Turn off the printer.
Press and hold the RESUME button, then press and hold the POWER button. While still holding the POWER button, Release the RESUME button, then press and release the RESUME button two more times in succession.
The printer mechanics will move momentarily. You are now in Service mode. Release the Power Button. Pressing the RESUME key will select a function; for example, pressing
RESUME 4 times will select the clear waste ink counter function. The lamp will alternate color with each key press.
1. Service/factory test printout, including ink sensor check
2. EEPROM info printout
3. EEPROM initialization
4. Clear the waste-ink counter
5. Printer model setting. (more selections beyond this- leave this alone)
After selecting mode, press the POWER button to commit the change, and return to the top of the function selection menu. Pressing the POWER button again turns off the printer for a restart.
++++++++++
Canon S9000
Turn off printer
Hold down Resume button and press Power button. Keep holding down Power button and let Resume button go. Press Resume button 2 times then let BOTH buttons go. Green lights will flash and then stop blinking. When green lights are solid, press the Resume button 4 times. Press the Power button and the printer should turn off, if not, press
the Power button once more. Your printer should respond as normal.
+++++++++
Canon MPC190
Reset Waste Ink
1) Enter SERVICE MODE. By pressing Menu Copy Scan Copy Copy
2) Select TEST MODE.
3) Select [8] PRINTER TEST in TEST MODE.
4) Select 3. [EEPROM CLEAR].
5) Select 0. [INK COUNT].
6) Press the [Set] key.
7) Press the [Stop/Reset] key (returning to the state of 3)), and then press the [ON/OFF] key.
Labels:
reset printer
Sabtu, Oktober 17, 2009
Ponds in my ptsinar.
Many kind fish whereis life in lake, now in our ponds.
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
Jumat, Oktober 16, 2009
My Chrisna style's
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
Kamis, Oktober 15, 2009
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Free email account from Nokia
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Free email account from Nokia
http://mail.ovi.com
Rabu, Oktober 14, 2009
Expression of Chrisna
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com
Christophel with Grandfather
Adik christo dengan opa chris
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Get mail on your mobile or the web
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Free email account from Nokia
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Free email account from Nokia
http://mail.ovi.com
Selasa, Oktober 13, 2009
Chrisna after back from school
Brother Chrisna still lunch after back from school, be continued to finished home work and sleep on afternoon.
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Being used by users in 178 countries
http://mail.ovi.com
Senin, Oktober 12, 2009
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Simple and user-friendly interface
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Simple and user-friendly interface
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Making email access easy
http://mail.ovi.com
At ptsinar factory
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Easy setup in minutes
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Easy setup in minutes
http://mail.ovi.com
--------------------------------------------------------------
Ovi Mail: Simple and user-friendly interface
http://mail.ovi.com
Ovi Mail: Simple and user-friendly interface
http://mail.ovi.com
Langganan:
Postingan (Atom)